BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar melepaskan 30 calon mahasiswa peraih beasiswa pendidikan pilot dan kedirgantaraan dari Pemerintah Aceh di ruang Serba Guna Sekretariat Daerah, Senin (3/8).
Mereka yang terbagi dalam tiga kelompok pendidikan itu, selanjutnya akan diterbangkan ke sekolah penerbangan di luar Aceh.
“Mereka semua sudah menandatangani dikontrak dengan Pemerintah Aceh, setelah pendidikan nanti harus bekerja untuk Aceh,” kata Wakil Gubernur Muhammad Nazar. “Mereka adalah orang-orang terpilih. Seleksi yang dilakukan sangat ketat dan melibatkan semua pihak.”
Dari 30 calon mahasiswa, 10 di antaranya akan mendapat pendidikan penerbangan (pilot) di Intergrity Training Service (ITC) Ipoh, Malaysia.
10 calon mahasiswa Teknik Penerbangan akan dididik pada Sekolah Penerbangan Adi Sucipto, Jogjakarta, selama 4 tahun. Sisanya mendapat pendidikan Manajemen Bandar Udara di Sekolah Penerbangan Aviasi Jakarta, selama tiga tahun.
Nazar mengatakan, pemberian beasiswa itu bagian dari menciptakan sumber daya manusia handal di Aceh, khususnya di bidang penerbangan.
“Sekarang di Aceh tenaga penerbangan dan kedirgantaraan sangat sedikit. Ada 11 bandara di Aceh, dan hampir semuanya kosong dari tenaga profesional. Merekalah nanti yang akan mengisi,” jelas Nazar.
Sementara itu, Muhammad Halim bin Aziz, Pemimpin ITS Ipoh, mengatakan, calon mahasiswa dari Aceh ini akan dididik selama 18 bulan, terhitung Agustus ini.
“Dalam waktu itu hasilnya akan bisa dicapai. Mereka akan diberi pendadahan selama 180 jam,” kata Halim. “Kami memiliki 12 pesawat dan ada 26 juru latih.” []
