LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Gerakan Sipil Pendukung UU PA, yang beranggotakan 30 organisasi massa, akan melanjutkan aksi damai menuntut penundaan pemilihan kepala daerah di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Kamis (3/11). Aksi yang dijadwalkan pada 31 Oktober lalu batal dilakukan karena Lhokseumawe dan Aceh Utara diguyur hujan lebat.
Gerakan Sipil Pendukung UU PA kemarin telah melayangkan surat pemberitahuan aksi damai ke Kepolisian Kota Lhokseumawe. “Kami berharap pihak keamanan mengeluarkan izin. Kami juga berharap agar pihak keamanan bisa netral dan membantu mengamankan aksi,” kata Koordinator Lapangan Muryadi dalam siaran pers yang diterima acehkita.com, Rabu (2/11) dinihari.
Ketua Komite Mahasiswa dan Pemuda (KMPA) Aceh Utara itu mengatakan, aksi Senin lalu tertunda karena hujan lebat yang mengguyur kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Kami juga menghargai aparat keamanan yang menggunakan Lapangan Hiraq pada hari itu,” ujar Muryadi.
Aksi yang direncanakan besok, kata Muryadi, akan diikuti warga Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Aksi ini sebagai wujud kesinambungan dari aksi-aksi yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa wilayah. Ini juga sebagai bentuk simpati dari warga Pase untuk menjaga keutuhan perdamaian di Aceh. Jadi murni dilakukan masyarakat tanpa ada embel-embel lain di balik aksi,” kata Muryadi.
Tigapuluh organisasi yang terlibat dalam aksi besok antara lain, KMPA Aceh Utara, KMPA Lhokseumawe, Forkra, LSM 10, LSM Leukat, Meuligoe Pase, Yaban, Impau, Imau, dan Gempa. []