Friday, March 29, 2024
spot_img

1,6 Juta Hektar Hutan Aceh Dirusak Pengusaha

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Lebih 1,6 juta hektar hutan Aceh hancur akibat dirambah oleh para pengusaha di masa lalu, yang mengantongi izin dari pemerintah Orde Baru. Ulah mereka juga merusak 715 ribu hektar Daerah Aliran Sungai (DAS) di provinsi ini.

“Dalam 30 tahun terakhir, lebih 50 persen hutan Aceh sudah hancur akibat ulah pengusaha yang mengantongi izin menebang pohon di masa lalu,” kata Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, di acara menanam 1.000 pohon, di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rususnawa) Keudah, Banda Aceh, Rabu (13/1).

Acara kampanye one man one tree (satu orang menanam satu pohon) ini, adalah rangkaian Musdalub DPD Partai Demokrat Aceh.

Dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah Aceh, Husni Bahri Tob, Gubernur menyebutkan, para pengusaha masa lalu, jor-joran merambah hutan Aceh, sehingga dampak dan petaka dari ulah mereka mulai kita rasakan selama ini.  

Aceh, kata Irwandi, memiliki kawasan hutan terbesar di Sumatera. “80 persen hutan di Pulau Sumatera berada di Aceh,” katanya.

Menurutnya, luas hutan Aceh mencapai 3,3 juta hektar. 2,7 juta hektar diantaranya merupakan kawasan hutan konservasi, 640 ribu hektar lagi kawasan hutan budidaya.

Namun, kerusakannya yang kian mengkhawatir dalam 30 tahun terakhir, mengancam kehidupan ekosistem bumi dan hutan diambang kepunahan. “Bencana demi bencana mulai kita rasakan sekarang,” ujar Irwandi.

Seluas 715 ribu hektar DAS di Aceh juga sudah rusak, karena seringnya terjadi banjir dan longsor akibat dari dampak hancurnya hutan.

Untuk mengembalikan hutan seperti sediakala, bukan perkara mudah. Gubernur Irwandi mengajak semua pihak, ikut terlibat dalam menjaga lingkungan dan berkontribusi menanam pohon baik dipekarangan rumah, DAS, pinggir jalan hingga lahan kritis. Paling sedikit satu orang satu pohon.

Pemberlakuan jeda tebang (Moratorium Logging) di Aceh, kata dia, berhasil menghentikan perambahan hutan dilakukan oleh pengusaha secara legal, yang mengantongi izin dari Pemerintah sebelumnya. “HGU sudah berhasil kita hentikan, sementara HTI masih dalam evaluasi,” ujarnya.

Jeda tebang, lanjut Irwandi, tetap akan sia-sia jika tak didukung oleh semua pihak, dan masyarakat bersikap apatis dalam kerusakan lingkungan.

Di sisi lain, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Azwar Mahmud mengatakan, 800 kilometer garis pantai Aceh hancur akibat ulah manusia dan tsunami 2004 lalu.

“Luas garis pantai Aceh mencapai 180 kilometer, namun sekarang 800 diantaranya sudah hancur,” kata dia.

“Dulu sebelum tsunami, di Aceh juga banyak terdapat hutan-hutan bakau. Dari pantai timur hingga pantai barat banyak hutan bakau. Tapi sekarang semua hampir hilang.”

Pihaknya mengajak semua pihak ikut menanam pohon, khususnya di daerah pesisir. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU