BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter (sebelumnya acehkita.com menulis 7,3 SR berdasarkan data USGS) telah menyebabkan terjadinya 11 kali gempa susulan di sekitar lokasi pusat gempa utama. Di antara itu, hanya lima kali saja yang bisa dirasakan manusia.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Syahnan menyebutkan, gempa susulan berkekuatan 7,1 SR terjadi hanya beberapa detik setelah gempa utama berkekuatan 7,6 SR. Kemudian diikuti dengan gempa 5,4 SR, hingga terakhir pada pukul 15.22 WIB siang tadi. Gempa ini berkekuatan 5,1 SR dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Pusat gempa berada 480 kilometer BaratDaya Simeulue.
Kecuali gempa 7,6 dan 7,1 SR yang terjadi pada pada pukul 01.36 WIB Rabu dinihari, selebihnya merupakan gempa kecil yang tidak berpotensi tsunami.
Syahnan menyebutkan, gempa susul-menyusul itu terjadi akibat gesekan dua lempeng bumi. “Ini akibat penujaman lempeng Indo-Australia yang nyungsup ke lempeng Euro-Asia,” ujar Syahnan. “Aceh memang berada pada jalur tektonik tersebut sehingga sering gempa”.
Gempa 7,6 SR yang berpusat di koordinat 2.3 Lintang Utara 92.82 Bujur Timur atau 388 kilometer Barat Daya Meulaboh. Gempa ini dirasakan hingga ke Padang. Di Banda Aceh, guncangan gempa dirasakan warga dengan kekuatan III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity). []
